Tidak selamanya menjadi sebuah gelas Kosong

Mungkin Anda sering mendengar tentang petuah untuk selalu menjadi gelas kosong agar bisa selalu belajar dan menyerap ilmu. Menurut saya, petuah ini tidak salah, hanya kurang lengkap. Kurang lengkap karena konteks/lingkungannya masih ada yang belum tersentuh. Lingkungan seperti apa yang belum tersentuh?
Saya mendapati kondisi orang-orang yang ingin selalu belajar berada dilingkungan yang kurang mendukung percepatan belajar, seperti kurangnya penghargaan, saling mencela,negative thinking, dll. Tentu hal ini dirasa kurang menguntungkan bagi para pembelajar. Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa kita dan lingkungan saling mempengaruhi. Siapa yang kuat pengaruhnya dialah yang memenangkan pengaruh. “Bergaul dengan tukang minyak wangi terbawa harum, bergaul dengan pandai besi berbau asap”
Lalu bagaimana jika Anda men-setting mental dan mindset Anda sebagai gelas kosong? Anda akan diisi, dituangi oleh hal-hal berbahaya. Anda adalah gelas kosong, diisi air teh, Anda coklat. Anda adalah gelas kosong, diisi air kopi, Anda hitam. Anda adalah gelas kosong, diisi air comberan, Anda butek. Berbahaya.
Setting mental dan mindset Anda harus penuh berisi. Anda yang mempengaruhi lingkungan Anda. Anda yang menolak negative thinking, Anda yang selalu menciptakan suasana saling menghargai, Anda yang mengganti celaan dengan pujian baik. Hal ini tidak mungkin jika Anda bermental gelas kosong, Anda harus menjadi gelas berisi dan selalu terisi.
Bagaimana jika terlanjur kosong? Tidak masalah. Anda hanya perlu menerima kondisi, mensyukuri apa yang ada dan memastikan diri sadar dengan situasi yang Anda hadapi saat ini. Dengan syukur dan sadar, jiwa Anda akan membangun kesabaran secara bertahap. Anda akan menjadi seorang yang tangguh dan sabar. Tidak cukup sampai disana. Anda harus mencari lingkungan lain. Bayangkan ada gelas kosong kemudian diisi air kopi. Bagaimana caranya agar air kopi itu menjadi air putih?
Bukan dengan membuangnya kemudian mengganti dengan air putih. Cara lain?
Ya benar!
Anda perlu menuangkan air putih lebih banyak ke gelas yang berisi air kopi. Teruslah tuang sampai benar-benar air kopi dalam gelas keluar dengan sendirinya karena kepenuhan. Terus tuang terus.
Lingkungan lain yang positif dan membangun mental ibarat air putih harus terus Anda miliki. Belajar dari lingkungan tersebut. Hilangkan keburukan dengan lebih banyak membuat kebaikan. Dengan sendirinya, keburukan itu hilang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Komentar Pendapat Anda ... ^_^